Sabtu, 23 Januari 2021

PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH DILINGKUNGAN SEKITAR

 

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.3

(Peduli Lingkungan melalui Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Sekitar)

 A.   Latar Belakang Masalah

Pendidik adalah seorang penuntun dimana peran guru adalah menuntun dan memfasilitasi anak  sesuai kodrat alam dan kodrat zaman sehingga terwujud merdeka belajar. Pendidik juga harus mengkondisikan tempat belajar yang kondusif untuk belajar dan tumbuh kembang anak sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara dimana pendidik bagaikan petani/peladang yang tidak bisa merubah atau memperlakukan tanaman padi seperti tanaman jagung, juga peran peladang/petani dalam mengkondisikan ladang supaya dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Begitu pula guru sebagai pendidik.  Dalam masa pembelajaran pandemic ini kurikulum disederhanakan menjadi kurikulum suplemen juga ditambah dengan pendidikan kecakapan hidup. Dalam mendampingi anak BDR guru dituntut kreatif dan inovatif dalam mengkondisikan pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut bermakna dan tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai. Guru juga diharapkan  dapat melibatkan anak secara aktif,dan kreatif dalam pembelajaran dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.

Pendidikan lingkungan adalah salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan lingkungan di kalangan pelajar sekolah. Hal ini ditujukan dengan asumsi bahwa jika pengetahuan tentang lingkungan meningkat, maka perilaku peduli lingkungan juga meningkat dan akan mengurangi kerusakan lingkungan di masa yang akan datang. Menurut Akpan et al. (2003)“ menyatakan konsep dasar dalam membentuk perilaku peduli lingkungan dibutuhkan tiga unsur, yaitu faktor institusional, strategi pendidikan, serta pengetahuan dan nilai. Ketiga faktor tersebut berkaitan satu dan yang lainnya. Faktor institusi berhubungan dengan kebijakan politik, ketersediaan dana dan fasilitas yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Strategi pendidikan adalah salah satu hasil dari kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai yang nantinya akan mempengaruhi perilaku peduli lingkungan”.   

Selama BDR, pemanfaatan lingkungan sebagai media dan sumber belajar juga harus dioptimalkan dalam pembelajaran BDR ini. Selama ini sumber belajar yang banyak digunakan anak adalah buku dan gadget. Anak lebih tertarik dengan gadget baik itu dalam belajar maupun bermain. Orang tua pun merasa lebih aman jika anak di rumah dengan gadgetnya saat harus ditinggal keluar bekerja. Akibatnya anak menjadi acuh terhadap lingkungan. Perlu keseimbangan antara gadget dan lingkungan dalam pembelajaran. Karena itu anak perlu ditumbuhkan kesadaran akan kepeduliannya terhadap lingkungan.  Dengan tumbuh sikap kepedulian terhadap lingkungan,  kelak akan membudaya dalam bersikap menjaga dan melestarikan lingkungan.

 SMP negeri 3 gunungsindur memiliki salah satu visi yang ingin capai adalah berwawasan lingkungan. Tujuannya adalah  siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan juga lingkungan sekitarnya. Dalam aksi nyata saya mengambil tema pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa

Pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk memunculkan kepedulian anak terhadap lingkungannya.. Selain hal tersebut, diharapkan pembelajaran dapat meningkatkan sikap kritis, kreatif, dan mandiri  anak anak dalam  memanfaatkan lingkungan sebagai sumber maupun media dalam pembelajaran. ke depan diharapkan tertanam dan membudaya sikap kepedulian akan lingkungan..Dalam penerapan pembelajaran menumbuhkan kepedulian lingkungan akan lebih efektif jika dilakukan secara  bersama sama warga rumah maupun masyarakat. Sehingga dengan kepedulian lingkungan ini juga dapat memupuk sikap kolaborasi dan berbagi.

B.   Deskripsi Nyata

Pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa adalah sebuah aksi nyata untuk menumbuhkan sikap  peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan adalah sikap yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan. Selain itu pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa menumbuhkan kreativitas siswa.

Langkah pertama yang penulis lakukan adalah menyusun lembar kerja, sosialisasi program kepada kepala sekolah, kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain, pengenalan program kepada siswa, berupa penjelasan materi pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa.

Sampah terdiri dari dua macam yaitu sampah anorganik (plastic, kaleng, kardus, dll) dan sampah organic (kayu, daun kering, kulit telur, stik eskrim, dll). Dalam pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa, langkah awal adalah mengidentifikasi sampah apa yang terdapat dilingkungan sekitar siswa. Kemudian siswa menentukan ide sampah tersebut akan di olah atau didaur ulang menjadi bentuk benda yang bermanfaat. Ide pemanfaatan sampah, langkah-langkah, dokumentasi proses, dan hasil produk dipresentasikan atau dilaporkan.

Dalam proses pemanfaatan sampah, siswa dibimbing baik secara daring maupun luring bekerja sama dengan rekan-rekan Tim Adiwiyata sekolah, guru-guru IPA, guru Bahasa Indonesia, guru SBK, dan guru Prakarya.

C.   Hasil Aksi Nyata

Hasil dari pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa yaitu: tikar dari bungkus minuman, taplak meja dari bungkus kopi, kompos dari daun kering, keset dari kain perca, tempat kosmetik dari kardus, miniature rumah dari stik es krim, lampion lampu, figura photo dari kulit telur dan tempat pensil. Aksi nyata pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa adalah menumbuhkan sikap  peduli lingkungan dan menumbuhkan kreativitas siswa.

D.   Pembelajaran yang Didapat dari Pelaksanaan

Dengan adanya sampah yang ada kemudian dari lingkungan sekolah mencoba untuk bisa menumbuhkan sikap peduli sampah kepada siswa.Dimana siswa diajak untuk mengumpulkan sampah yang ada dan mengajak anak untuk mengolah sampah. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya.Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi sekolah juga lingkungan masyarakat sekitar, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga adanya pelatihan untuk mengelolanya.

E.   Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

Rencana perbaikan di masa yang akan datang, peduli lingkungan lebih ditanamkan kepada anak didik atau siswa, melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai bahan dan sumber belajar, kegiatan pembiasaan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan tumbuh sikap kepedulian terhadap lingkungan,  kelak akan membudaya dalam bersikap menjaga dan melestarikan lingkungan.

F.    Produk aksi nyata

    Bimbingan secara daring

    
   Bimbingan Tatap Muka


  Boneka dari Kain Perca

   Miniatur Rumah, Figura dari Kulit Telur, dan Pas Bunga 



   Keset dari Kain Perca

  Lampion Lampu

  Taplak Meja dari Bungkus Kopi 


   Tikar dari Kemasan Minuman Sachet



SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL  (SPLDV) A.     Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV) Persamaan linear dua variabel ialah p...