ARTIKEL AKSI NYATA MODUL
1.3
(Peduli
Lingkungan melalui Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Sekitar)
Pendidik adalah seorang penuntun dimana peran guru adalah
menuntun dan memfasilitasi anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman
sehingga terwujud merdeka belajar. Pendidik juga harus mengkondisikan tempat
belajar yang kondusif untuk belajar dan tumbuh kembang anak sesuai filosofi Ki
Hadjar Dewantara dimana pendidik bagaikan petani/peladang yang tidak bisa
merubah atau memperlakukan tanaman padi seperti tanaman jagung, juga peran
peladang/petani dalam mengkondisikan ladang supaya dapat mengoptimalkan pertumbuhan
tanaman. Begitu pula guru sebagai pendidik. Dalam masa pembelajaran
pandemic ini kurikulum disederhanakan menjadi kurikulum suplemen juga ditambah
dengan pendidikan kecakapan hidup. Dalam mendampingi anak BDR guru dituntut
kreatif dan inovatif dalam mengkondisikan pembelajaran sehingga pembelajaran
tersebut bermakna dan tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai. Guru juga
diharapkan dapat melibatkan anak secara aktif,dan kreatif dalam
pembelajaran dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.
Pendidikan lingkungan adalah salah satu upaya untuk
memberikan pengetahuan lingkungan di kalangan pelajar sekolah. Hal ini
ditujukan dengan asumsi bahwa jika pengetahuan tentang lingkungan meningkat,
maka perilaku peduli lingkungan juga meningkat dan akan mengurangi kerusakan
lingkungan di masa yang akan datang. Menurut Akpan et al. (2003)“ menyatakan
konsep dasar dalam membentuk perilaku peduli lingkungan dibutuhkan tiga unsur,
yaitu faktor institusional, strategi pendidikan, serta pengetahuan dan nilai.
Ketiga faktor tersebut berkaitan satu dan yang lainnya. Faktor institusi
berhubungan dengan kebijakan politik, ketersediaan dana dan fasilitas yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Strategi pendidikan adalah salah satu
hasil dari kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai
yang nantinya akan mempengaruhi perilaku peduli lingkungan”.
Selama BDR,
pemanfaatan lingkungan sebagai media dan sumber belajar juga harus
dioptimalkan dalam pembelajaran BDR ini. Selama ini sumber belajar yang banyak
digunakan anak adalah buku dan gadget. Anak lebih tertarik dengan gadget baik
itu dalam belajar maupun bermain. Orang tua pun merasa lebih aman jika anak di
rumah dengan gadgetnya saat harus ditinggal keluar bekerja. Akibatnya anak
menjadi acuh terhadap lingkungan. Perlu keseimbangan antara gadget dan
lingkungan dalam pembelajaran. Karena itu anak perlu ditumbuhkan kesadaran akan
kepeduliannya terhadap lingkungan. Dengan tumbuh sikap kepedulian
terhadap lingkungan, kelak akan membudaya dalam bersikap menjaga dan
melestarikan lingkungan.
SMP negeri 3
gunungsindur memiliki salah satu visi yang ingin capai adalah berwawasan
lingkungan. Tujuannya adalah siswa
memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan juga lingkungan sekitarnya.
Dalam aksi nyata saya mengambil tema pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan
rumah siswa
Pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk
memunculkan kepedulian anak terhadap lingkungannya.. Selain hal tersebut,
diharapkan pembelajaran dapat meningkatkan sikap kritis, kreatif, dan mandiri
anak anak dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber maupun media
dalam pembelajaran. ke depan diharapkan tertanam dan membudaya sikap kepedulian
akan lingkungan..Dalam penerapan pembelajaran menumbuhkan kepedulian lingkungan
akan lebih efektif jika dilakukan secara bersama sama warga rumah maupun
masyarakat. Sehingga dengan kepedulian lingkungan ini juga dapat memupuk sikap
kolaborasi dan berbagi.
B. Deskripsi
Nyata
Pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa
adalah sebuah aksi nyata untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan
adalah sikap yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melestarikan,
memperbaiki dan mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan. Selain itu pemanfaatan
sampah yang ada dilingkungan rumah siswa menumbuhkan kreativitas siswa.
Langkah pertama yang penulis lakukan adalah menyusun lembar
kerja, sosialisasi program kepada kepala sekolah, kolaborasi dengan guru mata
pelajaran lain, pengenalan program kepada siswa, berupa penjelasan materi pemanfaatan
sampah yang ada dilingkungan rumah siswa.
Sampah terdiri dari dua macam yaitu sampah anorganik (plastic,
kaleng, kardus, dll) dan sampah organic (kayu, daun kering, kulit telur, stik
eskrim, dll). Dalam pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa,
langkah awal adalah mengidentifikasi sampah apa yang terdapat dilingkungan
sekitar siswa. Kemudian siswa menentukan ide sampah tersebut akan di olah atau
didaur ulang menjadi bentuk benda yang bermanfaat. Ide pemanfaatan sampah,
langkah-langkah, dokumentasi proses, dan hasil produk dipresentasikan atau
dilaporkan.
Dalam proses pemanfaatan sampah, siswa dibimbing baik
secara daring maupun luring bekerja sama dengan rekan-rekan Tim Adiwiyata
sekolah, guru-guru IPA, guru Bahasa Indonesia, guru SBK, dan guru Prakarya.
C. Hasil
Aksi Nyata
Hasil dari pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah
siswa yaitu: tikar dari bungkus
minuman, taplak meja dari bungkus kopi, kompos dari daun kering, keset dari
kain perca, tempat kosmetik dari kardus, miniature rumah dari stik es krim,
lampion lampu, figura photo dari kulit telur dan tempat pensil. Aksi nyata
pemanfaatan sampah yang ada dilingkungan rumah siswa adalah menumbuhkan sikap peduli lingkungan dan menumbuhkan
kreativitas siswa.
D. Pembelajaran
yang Didapat dari Pelaksanaan
Dengan adanya sampah yang ada kemudian dari
lingkungan sekolah mencoba untuk bisa menumbuhkan sikap peduli sampah kepada
siswa.Dimana siswa diajak untuk mengumpulkan sampah yang ada dan mengajak anak
untuk mengolah sampah. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak
dikelola dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya.Hal ini karena selain dapat
mendatangkan bencana bagi sekolah juga lingkungan masyarakat sekitar, sampah
juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.Kemanfaatan sampah ini tidak
terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan
juga adanya pelatihan untuk mengelolanya.
E. Rencana
Perbaikan di Masa Mendatang
Rencana perbaikan di masa yang akan datang, peduli lingkungan lebih
ditanamkan kepada anak didik atau siswa, melalui kegiatan pembelajaran yang
menggunakan lingkungan sebagai bahan dan sumber belajar, kegiatan pembiasaan,
dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan tumbuh sikap kepedulian terhadap
lingkungan, kelak akan membudaya dalam bersikap menjaga dan melestarikan
lingkungan.
F. Produk
aksi nyata
Bimbingan secara daring
Bimbingan Tatap Muka
Boneka dari Kain Perca
Miniatur Rumah, Figura dari Kulit Telur, dan Pas Bunga
Keset dari Kain Perca
Lampion Lampu
Taplak Meja dari Bungkus Kopi
Tikar dari Kemasan Minuman Sachet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar