ARTIKEL AKSI NYATA NILAI DAN PERAN
GURU PENGGERAK
(MENANAMKAN TOLERANSI KEBERAGAMAN
MELALUI KARYA TULIS)
A.
Latar
Belakang Masalah
Guru sebagai pendidik memliki nilai dan peran penting di
dalam proses pendidikan. Seorang guru harus memiliki nilai mandiri,
refleksi, inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada siswa.
Selain memiliki 5 nilai tersebut guru juga harus memiliki dan meningkatkan
kompetensi guru. Kompetensi guru meliputi: Praktik Pembelajaran Profesional, Pengembangan Profesi
Berkelanjutan, dan Penguasaan berpihak
pada murid dan menyesuaikan dengan kodrat zaman.
Indonesia merupakan negara besar yang memiliki sumber daya alam berlimpah
dan sumber daya manusia yang banyak.
Keberadaan sumber daya ini, khususnya sumber daya manusia (SDM) perlu
ditumbuhkembangkan dengan berbagai potensi yang dimiliki agar dapat bersaing
dalam berbagai bidang, baik secara nasional maupun global. Dengan tanah yang
yang luas membentang dari sabang sampai meraoke menambah keberagaman dan
kebhinekaannya.
Keberagaman bangsa Indonesia menjadi modal yang besar untuk dapat menjadi
negara yang berkembang dan maju. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
keberagaman, baik suku, Bahasa, adat istiadat, agama, budaya, sosial, politik,
status sosial ekonomi, dan sebagainya. Keberagaman ini dapat menimbulkan efek
dan dampak dalam kehidupan. Maka untuk dapat meminimalisasi dampak negatif dari keberagaman ini perlu
dilakukan berbagai upaya.
Siswa sedini mungkin harus dibekali dengan
pengetahuan yang luas, nilai-nilai kehidupan sosial, kebersamaan, rasa tanggung
jawab, saling menghargai, menghormati orang lain, dan nilai nilai kehidupan
lain yang sangat penting untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, sehingga Indonesia menjadi negara yang maju, kuat, adil, sejahtera,
aman, tentram dan damai sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh para pendiri
bangsa.
Oleh karena itu perlu ditanamkan nilai-nilai positif kepada siswa melalui kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga nilai-nilai positif tersebut menjadi motivasi intrinsic siswa. Menumbuhkan motivasi intrinsic dari diri siswa dapat dilakukan dengan cara-cara berbagi pengalaman hidup, menggali potensi minat dan bakat siswa, memberikan kesempatan untuk mempelajari secara mandiri, dan mengungkapkan apa yang difahami menjadi karya sesuai gayanya masing-masing
SMP negeri 3
gunungsindur memiliki siswa dengan keberagaman agama, suku, maupun ras. Oleh
karena itu nilai toleransi harus selalu dikembangkan dan ditanamkan melalui
berbagai jenis kegiatan di sekolah, agar tercipta keharmonisan dan kenyamanan
di lingkungan sekolah. Selain itu juga menjadi modal agar kelak nilai toleransi
menjadi motivasi intrinsik bagi siswa, mengingat Negara Indonesia adalah Negara
dengan beragam bahasa, beragam agama, beribu budaya, dan bermacam-macam suku.
Latar belakang inilah yang menjadi dasar mengambil tema kegiatan karya tulis dengan tema keberagaman. Siswa membuat karya tulis dengan tema keberagaman, dengan harapan tumbuh pemahaman bahwa Indonesia Negara dengan keberagaman suku, Bahasa, adat istiadat, agama, budaya, sosial, politik, status sosial ekonomi, dan sebagainya.
B.
Deskripsi
Nyata
Karya tulis dengan tema keberagaman adalah sebuah aksi nyata
untuk menumbuhkan motivasi intrinsik saling menghargai, saling menghormati,
bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas, menggali minta dan bakat, dan peduli lingkungan sekitar.
Langkah pertama yang penulis lakukan adalah menyusun lembar
kerja, sosialisasi program kepada kepala sekolah, kolaborasi dengan guru bahasa
Indonesia, pengenalan program kepada siswa, berupa penjelasan materi yang
terkait dengan karya tulis dalam bentuk puisi, artikel, cerpen, poster, dan
teks story telling.
Penulis berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia menyampaikan
kepada siswa tentang bentuk karya tulis. Siswa mempelajari dan memahami
keberagaman di Indonesia, kemudian menuangkan ide atau gagasan tentang
keberagaman Indonesia dalam bentuk karya tulis yang akan juga menjadi bagian
dari penilaian keterampilan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dalam membuat karya tulis siswa diberi
kebebasan berkreativitas, bisa dalam bentuk puisi, artikel, cerpen, komik, teks
naskah story telling, dan poster. laporan tertulis di buku tulis, kertas HVS,
atau infografis dikertas karton. Dengan karya tulis memiliki kebasan untuk berinovasi, kreatif, dan siswa
memiliki pengalaman yang memahami toleransi keberagaman di indonesia,
dikemudian dapat menjadi motivasi intrinsic bagi siswa.
C. Hasil
Aksi Nyata
Hasil dari karya tulis tentang keberagaman adalah laporan bentuk
puisi, artikel, cerpen, komik, teks naskah story telling, dan poster. laporan
tertulis di buku tulis, kertas HVS, atau infografis dikertas karton. Aksi nyata
penulisan karya tulis tentang keberagaman menumbuhkan kreativitas, minat,
potensi, daya cipta siswa, dan menanamkan karakter toleransi, mencintai budaya,
dan meningkatkan literasi bahasa,
D. Pembelajaran
yang Didapat dari Pelaksanaan
Menulis merupakan bagian dari
literasi bahasa yang harus ditanamkan kepada siswa. Budaya menulis memiliki banyak sekali manfaat.
Di antaranya sebagai media penyaluran emosi maupun ekspresi diri, belajar
beropini, melatih kesabaran, Sarana untuk memahami sesuatu, Sarana untuk mengembangkan kepuasan
pribadi, kebanggaan, dan rasa harga diri, sarana untuk meningkatkan kesadaran
dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling, Sarana untuk melibatkan diri
dengan penuh semangat, dan sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa.
E.
Rencana Perbaikan di Masa Mendatang
Rencana
perbaikan di masa yang akan datang, literasi lebih ditanamkan kepada anak didik
atau siswa. Karena dengan literasi meningkatkan pemahaman siswa dalam mengambil
kesimpulan dari informasi yang di baca. Literasi juga menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang
baik di dalam diri seseorang, sehingga tema keberagaman menjadi salah satu
topik dalam literasi supaya karakter toleransi bias tertanam pada diri siswa
dengan baik.
F.
Produk
aksi nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar