SILAHKAN PERHATIKAN MATERI BERIKUT! PELAJARI DENGAN SEKSAMA, APABILA ADA YANG DITANYAKAN SILAHKAN CHAT DI GRUP ATAU JAPRI MELALUI WA
Minggu, 28 Februari 2021
Minggu, 14 Februari 2021
BRUTO TARA DAN NETTO
BRUTO TARA DAN NETTO
Assalamualikum…. Halo
anak-anak, kali ini kita akan belajar materi tentang bruto, tara, netto, dan
persen tara. Istilah-istilah ini sering kita jumpai pada kemasan produk. Bruto,
tara, dan netto merupakan pengertian dari berat atau bobot barang. Untuk lebih
jelasnya mari kita pelajari bersama-sama agar kita tahu bagaimana cara
menghitung bruto, tara, netto, dan persen tara. Simak juga contoh soalnya agar
materi lebih mudah dipahami.
Pengertian Bruto
Bruto adalah berat kotor,
yaitu berat suatu barang beserta tempat atau bungkusnya. Misalnya berat nabati
beserta bungkusnya, berat susu beserta kalengnya, berat mie instan beserta
kemasannya.
Pengertian Tara
Tara adalah potongan berat
yaitu berat tempat atau kemasan suatu barang. Misalnya berat nabati
beserta bungkusnya, maka berat bungkusnya saja disebut tara.
Pengertian Netto
Netto adalah berat bersih,
yaitu berat barangnya saja. Misalnya minyak goreng dalam botol, maka berat
minyak gorengnya saja disebut netto.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bruto, tara, dan netto ternyata
saling berhubungan. Maka untuk menghitung bruto, tara, dan netto kita dapat
menggunakan cara sebagai berikut.
Cara Menghitung Bruto
Cara menghitung bruto
biasanya menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Bruto = Netto + Tara
Contoh
Soal
Ibu membeli sekaleng kue
wafer. Pada kaleng kue wafer tertera tulisan berat bersih/net 1600 gram.
Setelah ditimbang kalengnya saja, diketahui bahwa berat kaleng kue wafer tersebut
adalah 400 gram. Berapakah berat kotornya?
Penyelesaian
soal
Diketahui :
Bruto = 1600 gram
Tara = 400 gram
Bruto = Netto + Tara
Bruto = 1.600 gram + 400 gram
Bruto = 2.000 gram
Jadi berat kotor sekaleng kue wafer tersebut adalah 2.000 gram
Cara Menghitung Tara
Tara = Bruto - Netto
Contoh Soal
Diketahui sebotol minyak
goreng memiliki berat bersih 900 gram dan bruto 1.000 gram. Berapa taranya?
Penyelesaian soal
Diketahui :
Bruto = 1.000 gram
Netto = 900 gram
Tara = Bruto - Netto
Tara = 1.000 gram - 900 gram
Tara = 100 gram
Jadi tara sebotol minyak goreng tersebut adalah 100 gram
Cara Menghitung Netto
Netto = Bruto - Tara
Contoh Soal
Sekarung gabah bertuliskan Bruto = 80 kg. Ketika ditimbang karungnya saja
ternyata beratnya 1 kg. Berapa berat bersih sekarung kabah tersebut?
Penyelesaian soal
Diketahui :
Bruto = 80 kg
Tara = 1 kg
Netto = Bruto - Tara
Netto = 80 kg - 1 kg
Netto = 79 kg
Jadi berat bersih sekarung gabah tersebut adalah 79 kg
Cara Menghitung Persen Tara
Cara menghitung persen tara
bisa menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Contoh Soal
Sebuah kotak buah berisi
apel tertulis bruto 20 kg dan tara 2 kg. Hitunglah persen taranya !
Penyelesaian soal
Diketahui :
Bruto = 20 kg
Tara = 2 kg
%Tara = Tara/Bruto x 100%
%Tara = 2/20 x 100%
%Tara = 10%
Jadi persen tara sebuah kotak berisi buah apel adalah 10%
Cara Menghitung Tara Jika
Persen Tara dan Bruto Diketahui
Cara menghitung tara jika persen tara dan bruto diketahui
bisa menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Tara = Persen Tara x Bruto
Contoh Soal
Sebuah kardus berisi gula
bertuliskan bruto 15 kg dan tara 5%. Hitunglah taranya!
Penyelesaian soal
Diketahui :
Bruto = 15 kg
Persen Tara = 5%
Tara = Persen Tara x Bruto
Tara = 5% x 15
Tara = 3/100 x 15kg
Tara = 0,75 kg
Jadi taranya adalah 0,75 kg
Cara Menghitung Bruto Jika
Persen Tara dan Netto Diketahui
Cara menghitung bruto jika
persen tara dan netto diketahui bisa menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Contoh Soal
Sekarung beras memiliki
netto 98 kg dan tara 2%. Hitunglah bruto sekarung beras tersebut!
Penyelesaian soal
Diketahui :
Netto = 98 kg
Persen Tara = 2%
Bruto = Netto : (100% - %Tara)
Bruto = 98 : (100% - 2%)
Bruto = 98 : 98%
Bruto = 98 x 100/98
Bruto = 100 kg
Jadi bruto sekarung beras tersebut adalah 100 kg
Cara Menghitung Netto Jika Bruto dan Persen Tara Diketahui
Cara menghitung netto jika bruto dan persen tara diketahui
bisa menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Netto = Bruto x (100% -
%Tara)
Contoh Soal
Sebuah keranjang telur
bertuliskan bruto 100 kg dan tara 5%. Hitunglah berat bersih telur tersebut!
Penyelesaian soal
Diketahui :
Bruto = 100 kg
Persen Tara = 5%
Netto = Bruto x (100% - %Tara)
Netto = 100 x (100% - 5%)
Netto = 100 x 95%
Netto = 100 x 95/100
Netto = 95 kg
Jadi berat bersih telur tersebut adalah 95 kg
Bunga Tunggal pada Aritmatika Sosial
Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir jangka
waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal.
Rumus Bunga Tunggal:
Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b % setahun, maka besarnya bunga
tunggal (B) dirumuskan sebagai berikut.
B = t x p x M
Tabungan awal = M
Persentase = p
Tahun = t
contoh
Contoh 1:
Tentukanlah besar bunga tunggal yang diterima Ibu Sumiati
jika ia menabung uangnya sebesar Rp2.000.000,00 selama 5 tahun, apabila bunga
tunggal yang diberikan bank sebesar 5% setahun!
Penyelesaian
Diketahui:
M = 2.000.000
t = 5 th
b = 5%
Ditanya besar bunga tunggal...?
Jawab:
B = 2.000.000 x (5%) x 5
B = 2.000.000 x 0.05 x 5
B = 500.000
Jadi besar bunga yang di dapatkan adalah 500.000
Contoh 2:
Pak Dedi meminjam uang di Bank sebesar Rp.
600.000,-. Setelah sekian bulan, uang tersebut berbunga sehingga menjadi
sebesar Rp. 744.000,-. Jika bunga yang diterapkan di Bank tersebut ialah 16%
pertahun, berapa lamakah Pak dedi meminjam uang tersebut?
Penyelesaian.
Diketahui:
Besar Pinjaman (M) = Rp. 600.000,-
Uang sesudah berbunga = Rp. 744.000,-
Bunga pertahun (p) = 16%
Ditanyakan lama meminjam uang (t)...?
Jawab:
Besar bunga (B) = Rp. 744.000 – Rp. 600.000 =
Rp. 144.000,-
B = t x p x M
144.000 = t x 16% x 600.000
144.000 = t x 0,16 x 600.000
144.000 = t x 96.000
144.000 = 96.000 t
t = 144.000 : 96.000 = 1,5
jadi Pak Dedi meminjam uang selama 1,5 tahun
atau 18 bulan.
Demikianlah materi yang bisa ibu sampaikan. Semoga bermanfaat.
Setelah mempelajari materi silahkan kalian kerjakan soal di bawah ini
Semangat
terus belajarnya ya!!!!
Jumat, 12 Februari 2021
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Oleh Siti Maesaroh
A.
Pendahuluan
Penyelenggaraan
pendidikan umum di Indonesia hingga kini cenderung bersifat klasikal massal.
Artinya, program pendidikan dilaksanakan untuk melayani sebanyak-banyaknya
jumlah siswa. Model pengajaran menggunakan strategi, metode, bahan ajar, dan
penilaian yang sama untuk seluruh siswa. Padahal setiap siswa ,memiiki
karakteristik yang berbeda.
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa siswa masing-masing memiliki kodrat
alam yang maknanya siswa memiliki karakter, minat, bakat, daya pikir, gaya
belajar, maupun keunikan lainnya yang berbeda untuk setiap individu. Guru sebagai
pendidik harus memastikan bahwa Pembelajaran harus memastikan anak-anak tumbuh
berdasarkan kodratinya yang unik. Oleh karena itu guru harus merancang pembelajaran
yang mampu mengakomodir siswa yang beragam kemampuannya, minatnya serta
kebutuhan belajarnya.
Praktik pembelajaran yang mampu mengakomodir perbedaan yang dimiliki
oleh peserta didik adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi
merupakan suatu cara berpikir yang sangat penting tentang proses pembelajaran pada
abad ke-21,dimana pendidik memfasilitasi perbedaan-perbedaan individu (peserta
didik) tersebut dalam pembelajaran.
B.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah praktik pembelajaran yang menyesuaikan
kurikulum, strategi mengajar, strategi penilaian, dan lingkungan kelas dengan
kebutuhan semua siswa. Pendidik memfasilitasi perbedaan-perbedaan
individu (peserta didik) dalam pembelajaran Berbagai macam perbedaan
dimiliki oleh peserta didik di sekolah, di antaranya: jenis kelamin, budaya,
tingkat kognitif, kemampuan, inteligensi, gaya belajar, bahasa, dan minat.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu
tentang siswa dan merespons belajarnya berdaarkan perbedaan. Ketika guru terus
belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional,
efesien, dan efektif akan terwujud
Tomlinson (2001) dalam
bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed
Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat
mengkategorikan kebutuhan belajar murid paling tidak berdasarkan 3 aspek. bahwa
pembelajaran diferensiasi dimulai dengan pemetaan kebutuhan belajar murid
dilihat dari 3 aspek, yaitu minat, kesiapan belajar, dan profil belajar
Sebagai guru, kita semua
tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika
tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka
miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu
keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu
memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai
(profil belajar).
Kebutuhan murid harus jadi dasar dalam menerapkan strategi diferensiasi.
Strategi diferensiasi yang dapat digunakan yaitu diferensiasi konten,
diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Konten adalah apa yang kita
ajarkan kepada murid. Konten berkaitan
dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi
kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kemapuan
yang dimiliki. Proses merupakan cara murid mendapatkan informasi, bagaimana ia
belajar atau nagaimana siswa
berinteraksi dengan materi. Produk merupakan bukti apa yang sudah mereka
pelajari dan pahami. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang
telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya.
Pada pelaksanaan model berdiferensiasi ini diperlukan pemahaman akan
teori pembelajaran yang matang, kreatifitas guru dalam merancang aktivitas yang
bisa mengakomodasi keberagaman siswa di kelas. Strategi dalam pembelajaran
diferensiasi terdiri dari Pembelajaran merupakan konsep dan prinsip
memberikan dorongan, penilaian berkelanjutan terhadap kesiapan dan perkembangan
belajar siswa, digunakannya pengelompokan secara fleksibel, siswa secara aktif
bereksplorasi di bawah bimbingan dan arahan guru.
Untuk melihat alur pembelajaran berdiferensiasi dapat dilihat pada bagan
alur pembelajaran berdiferensiasi berikut ini:
C.
Penutup
Pembelajaran diferensiasi dimulai dengan pemetaan kebutuhan belajar
murid dilihat dari 3 aspek, yaitu minat, kesiapan belajar, dan profil belajar. Kebutuhan
murid harus jadi dasar dalam menerapkan strategi diferensiasi. Strategi
diferensiasi yang dapat digunakan yaitu diferensiasi konten, diferensiasi
proses, dan diferensiasi produk. Pada pelaksanaan model berdiferensiasi
ini diperlukan pemahaman akan teori pembelajaran yang matang, dan kreatifitas
guru dalam merancang aktivitas yang bisa mengakomodasi keberagaman siswa di
kelas.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) A. Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV) Persamaan linear dua variabel ialah p...
-
RELASI DAN FUNGSI BAHAN AJAR : RELASI Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan dan menyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai ...
-
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) A. Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV) Persamaan linear dua variabel ialah p...
-
FUNGSI ATAU PEMETAAN A. PETA KONSEP B. FUNGSI FUNGSI ATAU PEMETAAN 1. Pengertian Fungsi pada fungsi , setia...