ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 3.3
Program
Kegiatan
“DUIT TIF”
(DUTA LITERASI KREATIF)
A.
Latar belakang
Daya
literasi di Indonesia yang sangat rendah, pemerintah saat ini sedang menjalankan gerakan membaca
dan menulis melalui program LGS atau gerakan literasi sekolah. Program LGS
telah disosialisasikan di seluruh Indonesia. Selain gerakan membaca 15 menit
sebelum mulai pembelajaran, sudut baca pada Sudut-sudut ruangan dan jendela
ilmu beberapa ruang titik kumpul siswa dan lomba majalah dinding antar kelas,
namun belum sepenuhnya memunculkan sinyal kuat minat baca dan nulis pada diri
siswa apalagi, menghasilkan sebuah karya tulis. Kemampuan minat baca dan tulis
pada siswa sangat rendah, hal ini terlihat pada siswa terutama kemampuan
memahami bacaan dan menjawab pertanyaan pada tugas-tugas yang diberikan guru.
B.
Tujuan kegiatan
1.
Meningkatkan minat membaca dan menulis pada
siswa melalui peran duta literasi sekolah
2.
Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam
diri murid
3.
Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu murid sehingga lebih
bermanfaat
4.
Optimalisasi lingkungan sekolah sebagai gerak
sarana gerakan literasi
C. Pelaksanaan Program “DUIT TIF”
Pengembangan Perencanaan Pengelolaan
Program
dengan Tahapan BAGJA
Tahapan BAGJA |
Hasil Tahapan |
B-uat Pertanyaan |
Bagaimana meningkatkan minat membaca dan
menulis pada siswa di SMPN 3 Gunungsindur |
A-mbil Pelajaran |
Sebelum masa pandemi kegiatan literasi
berjalan baik, dan siswa datang ke perpustakaan untuk membaca dan menulis Sekolah mempunyai wadah menulis dan
berkarya dalam sebuah majalah sekolah yaitu Buletin Triguns yang paling
banyak diisi oleh guru dan kepala sekolah belum memaksimalkan potensi Menggunakan aset sekolah yang belum
maksimal, seperti sarana, operasional, financial, agama, kebudayaan dan
sumber daya manusia dalam optimalisasi kegiatan sekolah |
G-ali Mimpi |
Cita-cita/mimpi Murid dapat meningkatkan minat membaca dan
menulis dengan baik sehingga daya literasi dan karakter siswa semakin baik -
Kepala sekolah
memberikan ijin dan mendukung terhadap program yang akan
dilaksanakan guru. -
Guru memberikan
motivasi kepada murid untuk meningkatkan literasi, membangun karakter siswa, dan optimalisasi sarana sekolah dengan baik melalui kegiatan “DUIT TIF”. -
Orang tua memberikan
dorongan, dukungan, dan kerjasama berupa pemantauan terhadap pelaksaan
program agar murid dapat meningkatkan literasi membaca dan menulis,
berkarakter yang baik. -
Menerapkan manajemen risiko dalam pembuatan
program yang berdampak pada siswa -
Menerapkan MERL |
J-abarkan Rencana |
Rencana Program: -
Program ini dapat
berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti
kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan murid
sebagai pelaksana. -
Murid sebagai pelaksana mempunyai kebebasan untuk
menumbuhkan kreativitas literasi sesuai petunjuk dan bimbingan guru atau
kepala sekolah. -
Monitor dilakukan oleh
guru dan orang tua kepada murid. Evaluasi melibatkan guru, kepala sekolah,
dan orang tua murid. |
A-tur Eksekusi |
a.
Penanggung Jawab Kegiatan : Kepala Sekolah Pembina Kegiatan : Wali kelas Pengarah Kegiatan : Dewan Guru Koordinasi Kegiatan : Ketua Kelas b.
Laporan dibuat oleh koordinator di
masing-masing kelas c.
Koordinasi dilakukan dengan membuat rapat
internal kelas dalam satu bulan sekali. d.
Hasil rapat internal dilaporkan kepada
dewan guru sebagai pembimbing. e.
Evaluasi dilakukan melalui rapat koordinasi
dengan kepala sekolah, dewan guru, ketua kelas, perwakilan murid dan orang
tua. f.
Pemeran hasil karya literasi siswa dalam
media digital, non digital atau mading kelas dan sekolah |
Kerangka Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, dan Laporan Program
a. Pertanyaan
Kunci
Pertanyaan Kunci Evaluasi Program |
1. Sejauh apa program “DUIT TIF” berjalan sesuai dengan tujuan utama program? 2. Seberapa banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program “DUIT TIF”? Mengapa terjadi demikian? |
b. Fokus
Monitoring
Fokus Monitoring |
Pertimbangan Pemilihan |
Pertanyaan Utama Monitoring |
Bagaimana
kegiatan “DUIT TIF” yang dipimpin oleh guru atau murid
berjalan? |
Untuk
memastikan kegiatan berjalan dengan baik: Murid mengikuti arahan dan
bimbingan dari guru tentang Pelaksanaan program “DUIT TIF”, sehingga meningkatnya budaya membaca dan
menulis. |
Bagaimana
sikap murid ketika diberi arahan dan bimbingan oleh guru program “DUIT TIF”,, dan ketika menjalankan literasi? |
c. Metode
Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring |
Sumber Informasi |
Metode |
Kapan/ Bagaimana |
Apakah murid
sebagai duta literasi dapat
menjalankan perannya? Bagaimana
respons murid yang lain ketika dibimbing literasi oleh temannya? |
Guru, murid |
Wawancara/observasi |
Selama proses
berjalan Selama
kegiatan berlangsung Setelah acara
berlangsung |
d. Strategi
Pengolahan Data
Pertanyaan Monitoring |
Data yang terkumpul |
Kesimpulan |
Catatan Khusus, Pengecualian,dll |
Bagaimana
pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya
dengan baik? |
Murid duduk ditempatnya masing-masing di dalam kelas, duta literasi
menjalankan perannya dengan baik |
Kesimpulan: Kegiatan “DUIT TIF” berjalan lancar |
- |
e. Pembelajaran Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan
Program |
Faktor-Faktor Penghambat
Pelaksanaan Program |
Pembelajaran |
Koordinasi tim
yang baik |
Beberapa murid
malas atau tidak tertarik melakukan literasi
sehingga tidak semua anak menghasilkan karya |
Refleksi:
untuk murid yang malas atau tidak tertarik
melakukan literasi diberikan
dilakukan coaching untuk menggali permasalahan mengapa malas berliterasi |
f. Format
Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM |
Gambaran Umum Program: Nama Program :
“DUIT TIF” Program ini adalah salah satu
program yang bertujuan memberdayakan siswa dengan menggali potensi
atau kekuatan siswa pembekalan dan pembimbingan calon duta literasi yang
nantinya akan menjadi duta di kelas masing-masing dan menjadi mentor atau
tutor bagi teman-teman di kelasnya sehingga dapat menghasilkan sesuatu produk
dan menggugah minat menulis dan membaca siswa yang dapat dituangkan dalam
aplikasi WhatsApp group sekolah, Google classroom, bulletin sekolah, dan
beberapa aplikasi lain dan juga dapat dipamerkan dalam mading kelasnya. |
Deskripsi Pelaksanaan Program: v
Waktu Pelaksanaan : Setiap hari pelajaran mata pelajaran matematika. v
Strategi Pelaksanaan Program : Murid diawali dengan
duduk yang rapih, kemudian murid menjalankan literasi dipandu duta literasi, duta
literasi membimbing temannya teknik "tutor sebaya " untuk
memotivasi dan menumbuhkan minat baca, menulis dan berkarya dalam bentuk puisi, poster, berita (jurnalis), komik ,dan dan lain-lain, guru memantau dan melakukan teknik STOP
untuk mengelola emosi, dan terakhir ditutup doa bersama yang dipimpin oleh
guru atau temannya. v
Faktor Pendukung dan Penghambat
Program : Faktor
pendukung: Aset yang dimanfaatkan : Modal manusia (Kepala Sekolah, guru, murid, orang tua) dan modal fisik (kelas dan buku perpustakaan) Sumber
daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi
sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan,
dan harga diri seseorang. Modal fisik yang digunakan dalam program yaitu kelas dan buku-buku
diperpustakaan. Faktor penghambat : murid malas atau tidak tertarik melakukan literasi sehingga tidak semua anak
menghasilkan karya v
Hasil Pelaksanaan Program : 1. Kemampuan literasi murid meningkat. 2. Murid memiliki karakter 3. Buku diperpustakaan dapat berdaya guna |
Evaluasi Program: Kegiatan dalam program “DUIT TIF” berjalan dengan
baik dengan tercapainya tujuan utama dari program yaitu meningkatkan literasi
murid, pembentukan karakter Pancasila, dan buku diperpustakaan dapat
berdaya guna. |
D. Refleksi Program atau Pembelajaran Program:
1. Feeling (Perasaan)
Sangat memuaskan, karena selama kegiatan berlangsung murid melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Semua murid ikut terlibat aktif dalam kegiatan.
2. Finding (Temuan)
Selama kegiatan berlangsung ada beberapa murid malas atau tidak tertarik melakukan literasi sehingga tidak semua anak menghasilkan karya. Untuk murid yang malas atau tidak tertarik melakukan literasi diberikan dilakukan coaching untuk menggali permasalahan mengapa malas berliterasi
3. Future (Masa Depan)
Hakikat berliterasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis Diharapkan kedepannya murid menyadari pentingnya kemampuan literasi sehingga terlibat secara aktif dalam kegiatan literasi.
Dokumentasi Kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar