KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
A. Hal menarik pada materi Pengelolaan Program yang
Berdampak pada Murid
Sekolah sebagai ekosistem memiliki tujuan
pendidikan yang ingin dicapai sebagaimana yang telah tertuang dalam visi dan
misi sekolah tersebut. Visi misi diwujudkan dalam bentuk program-program yang
berdampak pada murid. Peran guru dalam mewujudkan visi dalam lingkungan sekolah
bukanlah hal yang mudah jika hanya dilakukan seorang diri tanpa campur tangan atau
kolaborasi dengan dari pihak lain, seperti pimpinan, rekan guru, tenaga
administrasi, siswa maupun orang tua murid agar apa yang menjadi harapan dapat
berjalan dengan baik begitu juga dalam hal pengelolaan program sekolah yang
berdampak pada murid.
Pengelolaan
program adalah tahapan yang dimulai dari tahapan perencanaan sampai dengan
tahapan pelaksanaan program. Perencanaan merupakan langkah awal yang
harus ditempuh sebelum melaksanakan suatu kegiatan program, agar kegiatan
tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan. Dalam
merancang sebuah program sekolah yang berdampak pada murid dapat dilakukan
melalui tahapan BAGJA yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif, yaitu
pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. Dan dalam
pengelolaan sebuah program yang berdampak pada murid memperhatikan manejemen
resiko, dapat memahami serta melaksanakan Monitoring,evaluasi, learning,
dan reporting (MELR)
B.
Kaitan antara Pemetaan Sumber
Daya dengan Perencanaan Program Sekolah yang Berdampak Pada Murid
Setiap sekolah memiliki
kekuatan/aset yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan dalam sebuah
program sekolah yang berdampak pada murid. Program
Sekolah adalah program pendidikan yang diterapkan khusus sesuai
dengan tujuan yang di inginkan sekolah, yang disesuaikan dengan
aset/kekuatan yang dimilki atau yang ada disekolah. Dan program yang
disusun merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu kali
tetapi berkesinambungan oleh karena itu program sekolah harus dikelola dengan
baik . Pengelolaan program mempertimbangkan dan menerapkan hal-hal berikut ini:
1.
Pendekatan Inkuiri Apresiatif
BAGJA
Pengelolaan
program adalah tahapan yang dimulai dari tahapan perencanaan sampai dengan
tahapan pelaksanaan program. Perencanaan merupakan langkah awal yang
harus ditempuh sebelum melaksanakan suatu kegiatan program, agar kegiatan
tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan.
Namun perlu adanya kerjasama oleh semua pihak, dan upaya yang konsisten
dan berkesinambungan. Dalam merancang sebuah program sekolah yang berdampak
pada murid dapat dilakukan melalui tahapan BAGJA yang menggunakan paradigma
inkuiri apresiatif, yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang
berbasis kekuatan. Berikut adalah tahapan BAGJA dalam perencanaan sebuah
program:
2. MELR (Monitoring,Evaluation,Learning and Reporting)
a. Monitoring
Suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengawasan dan pengendalian kegiatan yang dilaksanakan,
untuk umpan balik pelaksanaan kegiatan
yang
sedang
berjalan. Dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan kegiatan,untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan dengan keberhasilan
program.
b. Evaluation
Evaluasi: Proses
pengukuran hasil yang dicapai dibandingkan sasaran yang telah
ditentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan
Prinsip:
1)
Menyeluruh
2)
Berkesinambungan
3)
Objektif
4)
Hasil
evaluasi dapat digunakan sebagai penghargaan bagi yang
berhasil dan merupakan
pendorong bagi
yang belum berhasil
Teknik :
1)
Observasi langsung di sekolah
2)
Isian instrument pengamatan
3)
Wawancara
4)
Berperanserta
c.
Learning
Dr Roger Greenaway seoarang ahli di bidang
pelatihan guru dan sebagai fasilitator merancang kerangka kerja pembelajaran
(Learning) melalui empat tingkat model, yaitu
dengan empat F:
1)
Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi
2)
Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi
3)
Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil
dari situasi tersebut
4)
Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di
masa depan
d.
Reporting
Laporan merupakan alat
bagi pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya.
Oleh karena
itu laporan harus akurat, lengkap, dan objektif.
Dalam
prakteknya, laporan adalah sebuah dokumen yang
merupakan produk akhir dari suatu kegiatan.
3.
Manajemen Risiko
Risiko dalam sebuah
program merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi
segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga
dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu,
sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan rangkaian
analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan
program sekolah.
Risiko tidak dapat
dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila risiko
tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian serta
hambatan, sehingga program sekolah yang telah direncanakan tidak
berjalan dengan baik Begitu pula sebaliknya apabila risiko
dapat dikelola dengan baik maka sekolah dapat meminimalisir segala
kerugian yang dapat menghambat jalannya program sekolah yang telah
direncanakan.
Risiko merupakan
sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. beberapa
tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:
a.
Risiko Strategis, merupakan risiko yang berpengaruh
terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
b.
Risiko Keuangan, merupakan risiko yang mungkin akan
berakibat berkurangnya asset
c.
Risiko
operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
d.
Risiko
pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal
internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
e.
Risiko
Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga.
(Princewatercoper,
2003)
Adapun tahapan manajemen risiko adalah
sebagai berikut:
a.
identifikasi jenis risiko,
b.
pengukura nrisiko,
c.
melakukan strategi dalam pengendalian risiko
d.
melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
C. Koneksi
antar Materi
Koneksi atau hubungan materi
pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini dapat dikaitkan dengan materi di
modul sebelumnya yakni filosofi pemikiran KHD tentang tujuan pendidikan dan
pengajaran yang berada di modul 1.1
yaitu: 1) frasa kodrat alam dan kodrat zaman. 2)Anak-anak hidup dan tumbuh
sesuai kodratnya sendiri, Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya
kodrat itu. nilai dan peran guru penggerak di modul 1.2 yitu Mewujudkan tumbuh
kembang siswa sesuai kodrat diri disesuaikan dengan lingkungan dan perubahan
zaman. Untuk mewujudkan tumbuh kembang siswa sesuai kodrat diri disesuaikan
dengan lingkungan dan perubahan zaman guru penggerak menentukan Visi Sekolah
yang dapat dilaksanakan melalui pendekatan inkuiri apresiatif dalam BAGJA di
modul 1.3 dan budaya positif di modul 1.4 yang dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan di sekolah. Mewujudkan tumbuh kembang siswa sesuai kodrat diri
disesuaikan dengan lingkungan dan perubahan zaman, guru penggerak mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
ekosistem sekolah, dan sumberdaya yang ada
di sekitar sekolah secara kreatif agar program pendidikan yang ingin dicapai
dapat terlaksana secara maksimal. Dan dalam memperhitungkan manejemen
resiko, dan melaksanakan prosedur MELR
D.
Peran Guru Penggerak
Pembelajaran dan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah diupayakan agar berpusat, berpihak, dan berdampak pada murid.
Guru sebagai seorang pemimpin transformasi pendidikan di level mikro
mengupayakan untuk membangun ekosistem sekolah yang mendukung tumbuh
kembang peserta didik baik afektif, kognitif, dan psikomotorik. Disitulah
peran yang dimiliki oleh guru penggerak, yakni berupaya untuk melakukan
terobosan, inovasi, dan transformasi pembelajaran dan pendidikan melalui
membangun ekosistem sekolah yang kondusif dengan memanfaatkan secara maksimal
sumber daya yang ada dan dimiliki oleh sekolah. Merencanakan, menyusun,
dan mengelola program menerapkan Pendekatan Inkuiri APresiatif BAGJA, memperhitungkan
manejemen resiko, dan melaksanakan prosedur MELR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar